Tabloid Gadget – Qualcomm bersiap mengguncang pasar chipset smartphone dengan inovasi terbaru. Perusahaan ini akan memamerkan teknologi canggih di Snapdragon Summit 2025, yang berlangsung 23–25 September di Maui, Hawaii. Langkah ini menegaskan komitmen Qualcomm untuk memimpin industri chipset.
Qualcomm Siapkan Snapdragon 8 Elite 2 dan Gen 5 untuk mendominasi segmen flagship Android. Selain itu, perusahaan ini menghadirkan solusi untuk menjawab persaingan sengit dari MediaTek, Samsung, hingga Google. Berikut ulasan tentang apa yang bisa kita harapkan dari kedua chipset tersebut.
Snapdragon 8 Elite 2: Puncak Performa Flagship
Qualcomm merancang Snapdragon 8 Elite 2, kode internal SM8850, sebagai chipset premium untuk smartphone flagship 2026. Chipset ini menggunakan arsitektur Oryon CPU generasi kedua dengan konfigurasi 2+6 core. Dua core prime berkecepatan hingga 4,6 GHz, sementara enam core performa mencapai 3,53 GHz. Konfigurasi ini menghasilkan performa single-core naik 30% dan multi-core 12% dibandingkan Snapdragon 8 Elite.
GPU Adreno 840 meningkatkan performa grafis hingga 30%. Chipset ini ideal untuk gaming mobile dan aplikasi berat seperti emulasi game PC. Digital Chat Station melaporkan skor Geekbench 6 melebihi 4.000 untuk single-core dan 11.000 untuk multi-core. Angka ini membuktikan chipset ini mampu menyaingi Apple A19 Pro dan MediaTek Dimensity 9500.
Qualcomm juga memprioritaskan efisiensi daya. Chipset ini menghemat daya hingga 27% secara keseluruhan—CPU 44% lebih hemat, GPU 40%, dan AI 45% per watt. Qualcomm menggunakan proses fabrikasi 3nm N3P TSMC untuk menyeimbangkan performa tinggi dan konsumsi daya rendah. Fitur ini memungkinkan pengguna menikmati gaming atau multitasking tanpa khawatir baterai cepat habis.
Snapdragon 8 Gen 5: Segmen Baru di Kelas Atas
Qualcomm menghadirkan Snapdragon 8 Gen 5 (SM8845) sebagai chipset kelas atas di bawah 8 Elite 2. Berbeda dari spekulasi sebagai Snapdragon 8s Gen 5, Qualcomm memposisikan 8 Gen 5 untuk segmen “upper-mid flagship”. Chipset ini mengusung arsitektur Oryon dengan konfigurasi all-big core. Performa mendekati Snapdragon 8 Elite generasi pertama, namun efisiensi daya lebih baik berkat fabrikasi terbaru.
Qualcomm menargetkan Snapdragon 8 Gen 5 untuk perangkat seperti Xiaomi 16, OnePlus 15, atau Realme GT8 Pro, yang meluncur Oktober 2025. Langkah ini memungkinkan produsen smartphone menciptakan perangkat berperforma tinggi dengan harga kompetitif. Dengan demikian, Qualcomm memperluas jangkauan di pasar yang semakin beragam.
Strategi Dual-Branding Qualcomm
Qualcomm menggunakan dua nama, “Elite” dan “Gen”, secara bersamaan. Keputusan ini sempat menimbulkan kebingungan. Sebelumnya, Qualcomm beralih dari “Gen” ke “Elite” untuk kesan modern. Kini, Qualcomm menawarkan Snapdragon 8 Elite 2 sebagai flagship utama dan 8 Gen 5 sebagai alternatif kelas atas. Strategi ini memperluas cakupan pasar dan menangkal ancaman dari MediaTek Dimensity 9500, Exynos 2600 milik Samsung, atau Xring O1 dari Xiaomi.
Namun, pendekatan dual-branding ini berpotensi membingungkan konsumen. Misalnya, bagaimana membedakan Snapdragon 8 Gen 5 dari 8s Gen 5? Qualcomm harus memastikan komunikasi pemasaran yang jelas untuk menghindari miskonsepsi. Untungnya, Snapdragon Summit mendatang akan menjelaskan spesifikasi, performa, dan target pasar kedua chipset ini.
Antisipasi Peluncuran dan Dampak Pasar
Snapdragon Summit 2025 menjadi ajang penting untuk melihat presentasi Qualcomm tentang kedua chipset ini. Selain Snapdragon 8 Elite 2 dan 8 Gen 5, rumor menyebutkan peluncuran Snapdragon 8s Gen 5 (SM8835) untuk segmen menengah-atas. Xiaomi akan menjadi OEM pertama yang menggunakan Snapdragon 8 Elite 2, kemungkinan pada Xiaomi 16. Samsung mungkin tidak menggunakan chipset ini untuk Galaxy S26 series karena fokus pada Exynos 2600. Namun, varian Snapdragon 8 Elite 2 for Galaxy dirumorkan akan diproduksi dengan node 2nm Samsung Foundry.
Qualcomm mendesain kedua chipset untuk mendukung kebutuhan masa depan, seperti generative AI, gaming berat, dan konektivitas 5G cepat. Modem Snapdragon X80 pada 8 Elite 2 mendukung kecepatan unduh hingga 10 GBit/s. ISP Spectra AI memungkinkan pengolahan gambar hingga 320 MP. Fitur-fitur ini memperkuat posisi Qualcomm di era smartphone yang bergantung pada AI dan fotografi komputasi.
Kesimpulan
Qualcomm membuktikan kepemimpinannya dalam inovasi chipset dengan Snapdragon 8 Elite 2 dan Snapdragon 8 Gen 5. Performa unggul, efisiensi daya yang ditingkatkan, dan strategi dual-branding memenuhi kebutuhan pasar smartphone yang beragam. Meskipun tantangan branding ada, Snapdragon Summit 2025 akan menjadi panggung untuk menunjukkan keunggulan teknologi Qualcomm. Nantikan peluncuran perangkat bertenaga chipset ini mulai Oktober 2025, yang akan mengubah dinamika smartphone Android di tahun 2026.