Tabloid Gadget – DeepSeek, perusahaan AI terkemuka asal China, mengambil langkah besar untuk meningkatkan transparansi dalam penggunaan teknologi kecerdasan buatan. Pada 2 September 2025, mereka mengumumkan kebijakan baru yang mewajibkan pelabelan jelas pada semua konten buatan AI di platform mereka. Langkah ini menjawab regulasi pemerintah China yang kian ketat, sekaligus menunjukkan komitmen DeepSeek untuk membangun kepercayaan pengguna di tengah perkembangan pesat teknologi AI.
Selain itu, DeepSeek wajibkan label konten AI di China, ini dampaknya signifikan bagi industri teknologi global. Dengan menerapkan sistem pelabelan ganda—tanda visual seperti “AI-generated” dan penanda teknis tersembunyi yang tidak bisa dimanipulasi—DeepSeek berupaya memastikan pengguna dapat membedakan konten buatan manusia dan mesin. Oleh karena itu, kebijakan ini tidak hanya mematuhi aturan lokal, tetapi juga berpotensi menjadi standar global dalam transparansi AI.
Dampak Kebijakan Pelabelan DeepSeek
Kebijakan ini membawa perubahan besar bagi ekosistem digital, khususnya di China, di mana AI semakin terintegrasi dalam berbagai sektor. Karena itu, DeepSeek juga merilis panduan teknis yang menjelaskan cara pelatihan model AI mereka, termasuk sumber data dan proses pembuatan konten. Akibatnya, langkah ini meningkatkan pemahaman publik sekaligus mengurangi risiko penyalahgunaan konten AI, seperti penyebaran informasi palsu.
Tantangan bagi Pengembang dan Platform
Pengembang kini harus memastikan semua konten AI memiliki tanda yang jelas, seperti label teks, pengumuman audio, atau grafik khusus. Selain itu, DeepSeek melarang keras upaya untuk menghapus atau memalsukan tanda ini, dengan ancaman konsekuensi hukum yang tegas. Oleh karena itu, platform lain di China, seperti Tencent dan Alibaba, kemungkinan akan mengikuti langkah serupa untuk mematuhi regulasi serupa, yang dapat meningkatkan biaya operasional.
Implikasi Global dan Keamanan Data
Di luar China, kebijakan ini memicu diskusi tentang standar transparansi AI di negara lain. Meskipun DeepSeek berfokus pada pasar domestik, model open-source mereka, seperti DeepSeek-R1, telah menarik perhatian global. Akibatnya, negara-negara seperti Uni Eropa, yang memiliki aturan ketat seperti GDPR dan EU AI Act, mungkin akan menuntut standar serupa. Namun, kekhawatiran muncul terkait privasi data, karena semua interaksi pengguna dengan DeepSeek dikirim ke server di China, memicu perdebatan tentang keamanan informasi pribadi.
Peluang dan Tantangan ke Depan
DeepSeek berpotensi memimpin standar industri AI dengan pendekatan transparansinya. Namun, tantangan seperti biaya tambahan untuk pelabelan dan potensi pembatasan kreativitas konten tetap ada. Selain itu, perusahaan harus menyeimbangkan inovasi dengan kepatuhan terhadap regulasi yang semakin kompleks. Oleh karena itu, keberhasilan DeepSeek dalam menjalankan kebijakan ini dapat menginspirasi perusahaan lain untuk mengadopsi praktik serupa, mendorong ekosistem AI yang lebih bertanggung jawab.
Kebijakan DeepSeek wajibkan label konten AI di China menandai langkah penting menuju AI yang lebih transparan dan aman. Dengan dampak yang meluas dari China hingga pasar global, langkah ini menggarisbawahi pentingnya keseimbangan antara inovasi dan tanggung jawab. Jadi, bagi pengguna dan pengembang, saatnya untuk memperhatikan bagaimana AI membentuk masa depan digital kita.