Tabloid Gadget – Apple terus berinovasi di ranah augmented reality (AR) dan virtual reality (VR), mencuri perhatian dunia teknologi sejak peluncuran Vision Pro pada 2024. Namun, harga Vision Pro yang mencapai Rp 55 jutaan membuatnya sulit dijangkau banyak kalangan. Oleh karena itu, rumor tentang headset baru dengan harga lebih ramah dompet langsung memicu antusiasme. Para penggemar teknologi di Indonesia kini menantikan kehadiran perangkat yang menjanjikan pengalaman imersif tanpa menguras kantong.
Selain itu, kebocoran terbaru dari analis ternama Ming-Chi Kuo mengungkap detail menarik tentang headset baru ini. Bocoran spesifikasi Apple Vision Air Headset VR dengan banderol lebih terjangkau menunjukkan bahwa Apple memangkas beberapa fitur premium demi harga kompetitif. Dengan demikian, Vision Air menargetkan anak muda dan profesional kreatif yang ingin mencoba teknologi AR/VR tanpa investasi besar.
Desain Ringan dan Harga Kompetitif
Apple Vision Air hadir dengan bodi lebih ringan dibandingkan Vision Pro, menggunakan material aluminium alih-alih titanium untuk menekan biaya. Selain itu, desainnya tetap mempertahankan estetika futuristik dengan layar eksternal yang lebih sederhana. Akibatnya, headset ini nyaman dipakai berjam-jam, ideal untuk gaming, streaming, atau meeting virtual.
Penyesuaian untuk Efisiensi Biaya
Apple memangkas jumlah sensor dan kamera untuk menurunkan harga hingga 50% dari Vision Pro, yakni sekitar Rp 29 jutaan. Meski begitu, Vision Air tetap menawarkan pengalaman AR/VR yang solid dengan prosesor M2 dan chip R1 untuk pemrosesan sensor. Dengan begitu, pengguna tetap mendapatkan performa responsif untuk aplikasi produktivitas dan hiburan.
Banyak pengguna di platform X menyebut harga ini sebanding dengan iPhone 15 Pro Max, menjadikannya pilihan menarik bagi penggemar ekosistem Apple. Oleh karena itu, Vision Air berpotensi menarik lebih banyak pengguna ke dunia AR/VR.
Performa dan Fitur Inti yang Tetap Canggih
Vision Air menggunakan layar micro-OLED dengan resolusi 2K per mata, sedikit lebih rendah dari Vision Pro, tetapi tetap tajam untuk pengalaman imersif. Selanjutnya, sistem operasi visionOS 2.5 mendukung aplikasi populer seperti Safari, Zoom, dan game VR eksklusif. Karena itu, headset ini cocok untuk multitasking dan hiburan.
Kontrol Intuitif dengan Eye-Tracking
Fitur eye-tracking dan gesture control tetap hadir, memungkinkan pengguna berinteraksi dengan antarmuka secara alami. Selain itu, audio spasial dengan speaker terintegrasi memberikan pengalaman suara 360 derajat. Dengan demikian, Vision Air menawarkan nilai lebih dibandingkan headset VR lain di kelasnya, seperti Meta Quest 3S.
Fitur ini sangat membantu untuk kreator konten yang ingin bereksperimen dengan video spasial. Oleh sebab itu, Vision Air berpotensi menjadi game-changer di pasar AR/VR.
Strategi Pasar untuk Generasi Muda
Apple menargetkan Vision Air untuk generasi Z dan milenial dengan harga yang lebih accessible. Selain itu, kampanye pemasaran yang menonjolkan kreativitas dan produktivitas kemungkinan akan melibatkan influencer di Instagram dan X. Akibatnya, headset ini bisa mendominasi pasar mid-range AR/VR di 2026.
Kompatibilitas dengan Ekosistem Apple
Vision Air terintegrasi mulus dengan iPhone, iPad, dan Mac, memungkinkan pengguna berpindah tugas dengan mudah. Selanjutnya, dukungan Apple Intelligence menambah fitur AI seperti pengeditan video otomatis. Dengan begitu, perangkat ini menawarkan pengalaman yang lebih terhubung dibandingkan kompetitor.
Secara keseluruhan, Bocoran spesifikasi Apple Vision Air membuktikan bahwa teknologi AR/VR premium bisa lebih terjangkau. Dengan kombinasi desain, performa, dan harga kompetitif, headset ini siap mengguncang pasar teknologi di 2025.