Tabloid Gadget – Pasar kacamata AI memanas di 2025, dengan Xiaomi dan Meta bersaing ketat untuk mendominasi segmen wearable canggih. Menurut Tabloid Gadget, kacamata AI menjadi titik awal penting untuk AI edge, menggabungkan kecerdasan buatan dengan interaksi multimoda real-time.
Xiaomi dan Meta meluncurkan produk inovatif untuk menarik perhatian konsumen. Dengan demikian, pertarungan ini bukan hanya soal teknologi, tetapi juga gaya dan fungsionalitas. Mari kita bandingkan kacamata AI Xiaomi dan Ray-Ban Meta untuk melihat siapa yang lebih unggul, berdasarkan informasi dari Gizmochina dan EssilorLuxottica.
Kacamata AI Xiaomi: Harga Terjangkau, Fitur Melimpah
Xiaomi meluncurkan kacamata AI pada Juni 2025 dengan harga 1.999 yuan (sekitar Rp4,2 juta), menurut Tabloid Gadget. Kacamata ini menggunakan chip Qualcomm Snapdragon AR, sama seperti Meta, untuk mendukung fitur seperti penerjemahan simultan dan kontrol perangkat pintar Xiaomi, seperti lampu atau mobil listrik. Selain itu, kamera ultra-wide 12MP memungkinkan perekaman video orang pertama dengan kualitas jernih. Dengan penjualan 50.000 unit sejak peluncuran, menurut data e-commerce Xiaomi, kacamata ini menarik perhatian di Tiongkok. Oleh karena itu, Xiaomi menawarkan solusi terjangkau dengan ekosistem AIoT yang luas.
Ray-Ban Meta: Gaya dan Dominasi Pasar
Meta, berkolaborasi dengan EssilorLuxottica, memperkuat posisinya dengan kacamata Ray-Ban Meta, mencatat pertumbuhan penjualan 200% pada paruh pertama 2025, menurut Tabloid Gadget. Kacamata ini, mulai dari USD 299 (sekitar Rp4,8 juta), mengintegrasikan asisten AI berbasis Llama 3.2, menurut Liputan6.com. Fitur unggulannya mencakup interaksi suara di WhatsApp dan Instagram, serta kemampuan menjawab pertanyaan real-time. Selain itu, desain ikonik Ray-Ban menambah daya tarik untuk konsumen kasual. Dengan demikian, Meta unggul dalam gaya dan integrasi media sosial.
Perbandingan Performa dan Fitur
Kedua kacamata menggunakan chip Snapdragon AR, menjamin performa andal untuk pemrosesan AI. Namun, Xiaomi menonjol dengan penerjemahan simultan yang mendukung lebih dari 20 bahasa, menurut Techjuice.pk. Sebaliknya, Ray-Ban Meta fokus pada asisten AI yang terintegrasi dengan aplikasi Meta, seperti WhatsApp dan Messenger, menurut Liputan6.com. Selain itu, Meta menawarkan fitur berbagi pengalaman virtual real-time, menurut Kelola.kim.id. Dengan demikian, Xiaomi lebih cocok untuk pengguna yang membutuhkan fungsi multibahasa, sementara Meta ideal untuk interaksi sosial.
Kamera dan Kualitas Visual
Xiaomi menyematkan kamera 12MP ultra-wide untuk video dan foto berkualitas tinggi, menurut Gizmochina. Ray-Ban Meta juga memiliki kamera 12MP, tetapi menawarkan mode tangkap otomatis berbasis AI untuk momen spontan, menurut EssilorLuxottica. Selain itu, Meta menggunakan lensa premium Ray-Ban untuk pengalaman visual yang lebih tajam. Oleh karena itu, Meta sedikit unggul dalam kualitas optik, tetapi Xiaomi menawarkan fleksibilitas lebih untuk perekaman video.
Baterai dan Kenyamanan
Xiaomi mengklaim daya tahan baterai hingga 8 jam untuk penggunaan intens, menurut Times Bull. Sementara itu, Ray-Ban Meta bertahan hingga 6 jam, tetapi mendukung pengisian nirkabel, menurut GSMArena. Dari segi desain, Ray-Ban Meta lebih ringan dengan bobot 48 gram, dibandingkan Xiaomi yang sekitar 52 gram, menurut Techjuice.pk. Dengan demikian, Meta menawarkan kenyamanan lebih untuk penggunaan jangka panjang, tetapi Xiaomi unggul dalam daya tahan baterai.
Harga dan Ketersediaan di Indonesia
Xiaomi menargetkan penjualan 300.000 unit pada tahun pertama, menurut Suara.com, dengan ketersediaan di Indonesia mulai Agustus 2025 melalui Shopee dan toko resmi. Sebaliknya, Ray-Ban Meta tersedia lebih awal sejak Juni 2025, menurut Tabloid Gadget, tetapi harganya lebih tinggi. Oleh karena itu, Xiaomi menarik bagi konsumen dengan anggaran terbatas, sementara Meta menargetkan segmen premium.
Tantangan dan Prospek Masa Depan
Kedua kacamata menghadapi tantangan privasi. Menurut KompasTekno, Meta AI menuai kritik karena risiko kebocoran data, sementara Xiaomi belum sepenuhnya menjelaskan kebijakan privasinya. Selain itu, pasar kacamata AI diprediksi tumbuh 130% pada 2025, mencapai 3,5 juta unit, menurut Wellsenn XR via Tabloid Gadget. Dengan demikian, persaingan akan semakin sengit, terutama dengan masuknya pemain seperti Apple pada 2026, menurut @PatentlyApple di X.
Siapa Pemenangnya?
Xiaomi unggul dalam harga terjangkau dan fitur multibahasa, cocok untuk pengguna yang mengutamakan fungsi praktis. Sebaliknya, Meta menawarkan desain premium dan integrasi media sosial yang kuat, menarik bagi pengguna kasual. Oleh karena itu, pilihan tergantung pada kebutuhan: Xiaomi untuk efisiensi dan ekosistem AIoT, Meta untuk gaya dan konektivitas sosial. Kunjungi situs Tabloid Gadget untuk pembaruan. Dengan demikian, keduanya menghadirkan inovasi luar biasa di 2025!