Tabloid Gadget – Pasar smartphone China kembali bergolak! Huawei berhasil merebut posisi puncak, sementara iPhone milik Apple tergelincir ke peringkat kelima pada kuartal kedua 2025. Perubahan ini menunjukkan dinamika sengit di pasar ponsel pintar terbesar dunia. Dengan persaingan yang semakin ketat, apa yang membuat Huawei unggul? Dan mengapa Apple kehilangan pijakan? Mari kita ulas secara mendalam!
Huawei Bangkit dengan Gemilang
Setelah sempat terpuruk akibat sanksi AS, Huawei kuasai pasar HP china menunjukkan kebangkitan luar biasa. Pada kuartal kedua 2025, Huawei mengapalkan 12,2 juta unit ponsel, naik 15% dari tahun sebelumnya, dan menguasai 18% pangsa pasar China, menurut laporan Canalys. Keberhasilan ini tidak lepas dari peluncuran produk unggulan seperti Mate 60 dan Pura 70, ditambah inovasi chip Kirin 5G buatan lokal. Selain itu, sistem operasi HarmonyOS 5 semakin memikat konsumen dengan performa stabil dan ekosistem yang kuat.
Faktor lain yang mendongkrak Huawei adalah strategi pemasaran agresif. Mereka menawarkan perangkat dengan teknologi mutakhir, seperti ponsel lipat Mate XT, yang mencuri perhatian di segmen premium. Oleh karena itu, Huawei mampu menarik kembali loyalitas konsumen lokal, yang sempat tergerus akibat keterbatasan pasokan chip beberapa tahun lalu.
Apple Hadapi Tantangan Berat
Di sisi lain, Apple mengalami penurunan signifikan. Perusahaan asal AS ini hanya mengapalkan 10,1 juta unit iPhone, meski mencatat kenaikan 4% dibandingkan tahun lalu. Pangsa pasar Apple turun menjadi 15%, menempatkannya di posisi kelima, di belakang Vivo, Oppo, Honor, dan Huawei. Padahal, peluncuran iPhone 16 series sempat mencuri perhatian, terutama dengan penyesuaian harga strategis yang memanfaatkan subsidi pemerintah China.
Namun, Apple menghadapi hambatan besar. Persaingan dari merek lokal seperti Huawei, yang menawarkan teknologi AI dan ponsel lipat, membuat iPhone kehilangan daya tarik di segmen premium. Selain itu, ketiadaan fitur Apple Intelligence di China—akibat regulasi ketat terhadap AI seperti ChatGPT—membuat iPhone kurang kompetitif. Meski begitu, Apple masih menunjukkan tanda-tanda pemulihan dengan promosi agresif, seperti diskon hingga 2.300 yuan (sekitar $318) untuk model tertentu.
Persaingan Ketat di Pasar China
Pasar smartphone China tumbuh 10% pada kuartal kedua 2024, dengan total pengapalan mencapai 67,9 juta unit, menurut Counterpoint Research. Vivo memimpin dengan pangsa pasar 19%, diikuti Oppo (16%), Honor (15%), dan Huawei (15%). Xiaomi juga tampil kuat dengan pertumbuhan 29% sepanjang 2024, didorong oleh seri Redmi K dan flagship Mi. Sementara itu, Apple berjuang keras untuk mempertahankan posisinya di tengah gempuran merek lokal.
Faktor eksternal juga memengaruhi dinamika pasar. Program subsidi pemerintah China mendorong penjualan selama musim libur, tetapi permintaan melemah pasca-libur. Selain itu, ketegangan geopolitik, termasuk ancaman tarif dari AS, menambah tekanan pada Apple. Sebaliknya, Huawei memanfaatkan sentimen nasionalisme dengan mengedepankan teknologi lokal, seperti chip buatan sendiri dan HarmonyOS, yang kini terpasang di lebih dari 800 juta perangkat.
Strategi Apple untuk Bangkit
Meski tersingkir dari lima besar pada kuartal sebelumnya, Apple menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Peluncuran iPhone 16 dan 16 Pro, yang memenuhi syarat subsidi pemerintah, membantu meningkatkan pengapalan. Apple juga memperluas kehadirannya dengan membuka flagship store baru di Shanghai dan memperbesar pusat R&D di China. Namun, untuk kembali bersaing di puncak, Apple perlu menghadirkan inovasi yang lebih relevan bagi konsumen China, seperti fitur AI yang sesuai regulasi lokal.
Apa yang Akan Terjadi di 2025?
Ke depan, persaingan diperkirakan semakin sengit. Huawei berencana meluncurkan lebih banyak perangkat dengan HarmonyOS NEXT, sementara Xiaomi dan Vivo terus memperkuat posisi di segmen menengah dan premium. Apple, di sisi lain, harus berinovasi cepat untuk mengejar ketertinggalan, terutama di bidang AI dan desain perangkat. Dengan pasar China yang terus berkembang, hanya merek yang mampu beradaptasi dengan cepat yang akan bertahan.
Kesimpulan
Huawei kembali kuasai pasar HP china berkat inovasi dan strategi lokal yang kuat, sementara Apple tersingkir ke posisi kelima akibat persaingan ketat dan keterbatasan fitur AI. Meski demikian, Apple masih punya peluang bangkit dengan strategi harga dan ekspansi pasar. Pasar smartphone China di 2025 akan menjadi ajang pertarungan teknologi yang menarik untuk disimak!